Kamis, 11 November 2010

Muhammadiyah Mengelola Pengungsi Hingga Angka 30.130 Orang


Yogyakarta – Pasca Erupsi Kamis malam (4/11/2010) penduduk di lereng Merapi di dalam radius 20 KM dari puncak harus mengungsi. Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa pagi(09/11/2010) mencatat jumlah pengungsi yg tersebar di sekitar Merapi mencapai jumlah 320.090 orang. Sejumlah 30.130 orang dianantaranya (sekitar sepuluh persen) memadati lokasi pengungsian yang dikelola oleh warga Muhammadiyah.

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mencatat jumlah pengungsi pada lokasi pengungsian yang dikelola warga Muhammadiyah kecenderungannya bertambah. Kenaikan terbesar ada di Kabupaten Sleman Yogyakarta dan Klaten di Jawa Tengah. Di wilayah Sleman Muhammadiyah mengambilalih pengelolaan yang sebelumnya barak-barak pengungsian hanya dikelola oleh pemerintah. Sementara di Magelang, lokasi pengungsian yg dikelola warga Muhammadiyah sudah mundur ke selatan Kota Muntilan, Ngluwar dan sekitar Borobudur sama dengan di Yogyakarta yang tidak saja berkonsentrasi di Sleman, namun juga sudah memasuki Kabupaten Bantul yang terkonsentrasi di kampus UMY, serta kota Yogyakarta, Kulon Progo dan Gunung Kidul yang jaraknya cukup jauh.

Konsentrasi pengungsi di Kabupaten Klaten saat ini, terkumpul di lokasi pengungsian Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Basin Kebonarum dan sekitarnya yang menembus angka 2000 orang. Pengungsian yang dikelola warga secara swadaya ini warga ini dilengkapi dapur umum. Kekhawatirannya, persediaan logistik terbatas, termasuk juga tempat tinggal yang saat ini sudah menggunakan rumah warga di sekitar sekolah tersebut. Menurut koordinator tim Psikososial MDMC, Sriyono, yang perlu diperhatikan juga aktifitas belajar mengajar di madrasah itu yang terganggu.

Selain itu, 1420 pengungsi juga terkonsentrasi di lokasi pengungsian yang dikelola oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jatinom, Klaten. Banyak pengungsi yang datang dari arah Boyolali, dan mengungsi ke Jatinom. Senin malam, (08/11/2010) datang 700 pengungsi ke Tulung, sebuah kecamatan di timur Jatinom. Mendadak warga Muhammadiyah di lokasi itu mendirikan posko dan mengelola pengungsian untuk menolong mereka. Bantuan beras, lauk pauk, dan air minum kemasan sangat dibutuhkan di lokasi-lokasi ini.(mac)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Komentar Yang Anda Berikan..

Kritik dan Saran Anda Akan Membantu Kami Menjadi Lebih Baik Lagi..