Senin, 21 November 2011

BAHAYA KONSUMSI MIE INSTAN SETIAP HARI


FAKTA MIE INSTAN
MENJADI MENU KESUKAAN

1.      Rasanya yang gurih membuat ketagihan untuk makan lagi dan lagi
2.      Banyak anak yang makan dalam kondisi mentah
3.      Banyak anak yang makan mie instan sampai lebih dari 1 bungkus sehari
4.      Banyak anak yang makan kalu dengan mie instan

BAHAN-BAHAN YANG TERKADUNG
DALAM MIE INSTAN

1.      Bumbu penyedap (MSG/vitsin)
2.      Bahan pengawet
3.      Zat lilin yang melapisi mie instan
a.       Menyebabkan Mie Instan tidak lengket satu sama lain.
b.      Baru bisa diserap tubuh setelah 3 hari

PERHATIAN !!!!
BAHAYA KONSUMSI MIE INSTAN

1.      Konsumsi Mie Instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkit kanker
2.      Air rebusan mie instan agar dibuat terlebih dahulu agar mengurangi zat lilin
3.  Mie Instan tidak boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya bila dimasak diatas suhu 120 C akan berpotensi menjadi karsinogen pembawa kanker, taburi bumbunya saat ditaruh pada mangkok.
4.    Janganlah anda lebih mementingkan nikmat dan rasanya akan tetapi pikirkanlah akan hidup anda BILA SUDAH SAKIT.
5.  Memberikan mie instan setiap hari pada anak dengan alas an apapun seorang berarti membunuh anaknya secara pelan-pelan.
6.   Anda punya selang waktu paling tidak 3 hari setelah anda mengkonsumsi mie instan jika anda akan mengkonsumsinya lagi.
7.     Berikanlah mie instan pada saat-saat yang mendesak, jngan lupa sertai sayuran.

INFORMASI INI DIKUTIP DARI PUSKESMAS MOJOPANGGUNG

Jumat, 18 November 2011

Pembangunan SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi


Sekarang ini SD Muhammadiyah mengalami perubahan pada atap dan dinding kelas  karena  akan ditambah dan diperindah fasilitasnya untuk menunjang proses belajar murid-murid yang jumlahnya lebih dari 300 siswa. 
Sekolah ini adalah sekolah yang indah, dan akan diperindah lagi dengan ditambahnya kantin sehat dan perpustakaan di tingkat paling atas, gambar di atas adalah setengah dari pembangunan SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi. 
Ada beberapa sekolah muhammmadiyah yang mendapatkan kesempatan untuk merenofasi sekolahnya, sekolah kami juga termasuk tentunya. Sekolah kami telah berdiri sebelum kami dilahirkan, jadi kami tidak tahu kapan berdirinya SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi. Kami sebagai murid SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi bangga bisa bersekolah disana, karena sekolah ini sangat maju dan banyak anak dari luar daerah banyuwangi yang ingin masuk ke SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi. Apalagi SD Muhammadiyah sekarang melakukan pembangunan ini pasti sekolah kami akan menjadi sekolah yang lebih maju dan terus maju…...ammiiiieennn. Semoga pembangunan ini cepat selesai karena kami tidak sabar untuk menggunakannya.

Ni cerita dari : Ummu Fahmi Azizah, Daniar Eka Cipta, Nadiya Maghriza Irery, Aprily Ninta Dwima Putri, Defana Naura Radhiza
Ayo Bagaimana cerita kalian tentang SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi ...........

Senin, 24 Oktober 2011

Internet Sebagai ‘Pusat Layanan Sumber Belajar’


Era internet telah mengubah banyak hal. Arus informasi yang begitu deras disertai pertukaran pesan yang begitu massif menjadikan dunia seolah tanpa batas. Internet telah menjadikan banyak orang tak ubahnya hidup di kampung global (global village).  Sebagai teknologi informasi yang mampu menjembatani beragam urusan, internet juga makin melekat dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa makin bergantung pada internet.’
Beragam hal dicari dan dilakukan dengan media internet. Mulai dari sekadar browsing, mengobrol (chatting), mengunduh data, gambar, lagu, hingga perangkat lunak (downloading), mengirim pesan melalui e-mail, hingga bermain game on line. Tidak hanya itu, internet juga menghubungkan banyak orang ke dalam komunitas maya melalui media sosial (social media) seperti Facebook, Twitter, Friendster, dan lainnya.

Internet juga memunculkan cara pandang baru dalam melakukan aktivitas harian. Pedagang dan pembeli kini tidak harus bertemu langsung. Sebab, ada fitur layanan bernama e-commerce. Perdagangan barang melalui dunia maya ini makin marak seiring makin amannya bertransaksi melalui internet. Para siswa kini juga tidak harus mendatangi perpustakaan untuk mendapatkan bahan bacaan. Berkat jasa besar dari mesin pencari (search engine) seperti Google, para siswa cukup berselancar untuk mendapatkan beragam informasi melalui internet. Inilah yang kemudian mendorong munculnya e-education.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa internet telah menjadi sumber informasi. Internet adalah pusat informasi yang multi bidang. Semua aspek kehidupan baik yang berdampak positif maupun negatif dapat diakses dan diperoleh dari internet. Karenanya, pemanfaatan internet untuk pendidikan menjadi makin penting guna mengarahkan siswa atau peserta didik agar menjadikan media tersebut secara positif.
Popularitas e-education terus naik seiring makin akrabnya kalangan pendidik untuk memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Kondisi tersebut juga didukung oleh makin banyaknya laman internet yang menyediakan layanan e-education. Situs e-education ini ada yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) maupun pihak swasta yang memiliki perhatian khusus untuk mengembangkan layanan pendidikan virtual berbasis internet.
Pemanfaatan internet sebagai Pusat sumber belajar juga sejalan dengan perubahan paradigma pendidikan yang terjadi saat ini. Dulu, guru menjadi pusat instruksi (teacher-centered instruction). Kini, kondisinya berubah menjadi siswa yang menjadi pusat instruksi (student- centered instruction). Dahulu, guru berperan besar mengantarkan pesan kepada siswanya. Sekarang, justru dikembangkan pertukaran pesan antara guru dengan siswa dalam membahas materi pelajaran. Perubahan paradigma ini juga dipengaruhi lahirnya teknologi multimedia yang mengganting cara pengajaran lama yang hanya bermedia tunggal (single media).
Era multimedia yang masuk ke ruang-ruang kelas telah menggeser papan tulis dengan monitor komputer. Melalui monitor komputer yang terkoneksi internet, guru dan siswa bisa menggali materi pengajaran dalam bentuk teks, visual, dan audio. Pelan namun pasti, guru dan siswa makin intensif berinteraksi dan mempertukarkan isi pikirannya. Interaksi maupun dialog antara guru dengan siswa semacam ini dahulu sulit terjadi. Penyebabnya, sang guru sibuk menuliskan materi ajar di papan tulis dan para siswa menuliskannya di buku.
Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar bisa dipilah ke dalam 3 (tiga) tingkatan yakni: sederhana, menengah, dan tinggi. Pada tingkat sederhana, unsur pembelajaran masih didominasi tatap muka. Hanya saja, guru menyisipkan materi berupa file yang berbentuk soft copy  baik itu pdf, video, doc, dan lainnya sebagai bahan belajar mandiri. Penugasan dari guru juga sudah mulai dikumpulkan menggunakan email.
Untuk tingkatan menengah, unsur tatap muka mulai dikurangi prosentasenya, beberapa materi diunggah (upload) di dunia maya. Guru juga menyediakan referensinya. Tugas-tugas bagi siswa sudah diberikan melalui internet melalui saluran e-mail, blog, dan lainnya. Para siswa juga diharuskan mengumpulkan tugas-tugas tersebut lewat internet.
Pada tingkat tinggi, penggunaan internet oleh guru dan siswa sudah makin optimal. Di sini, guru dan siswa berinteraksi melalui Learning Management System (LMS). Melalui LMS, proses pembelajaran sudah berada di dunia maya secara penuh. Distribusi materi pembelajaran, bimbingan dan penugasan sudah sepenuhnya menggunakan sarana LMS tersebut. Peran guru hanya sebagai sutradara di dunia maya.
Di masa mendatang, pemanfaatan LMS sebagai sarana pembelajaran akan semakin meluas. Hal ini tentu saja akan sangat membantu tugas para guru dalam mendidik siswanya. Namun, pertemuan tatap muka di kelas tetap harus ada sebagai bentuk kendali antara pendidik dengan siswa yang dididik. Sebab, penggunaan LMS tidak lantas menjadikan para siswa mandiri secara penuh. Pada tahap inilah, pihak sekolah serta guru harus mampu mengelola waktu dan metode pengajaran yang dinilai bisa menguntungkan siswa. Jangan sampai, pemanfaatan internet sebagai sumber belajar malah menjadikan para guru enggan atau kesulitan berinteraksi dengan siswanya secara verbal di depan kelas.
Penting untuk disadari bahwa keberadaan internet maupun LMS hanyalah sebagai pendukung dalam aktivitas pembelajaran dan pengajaran. Sebagai makhluk sosial, guru maupun siswa tetap harus memiliki ruang dan waktu untuk saling berinteraksi secara tatap muka. Pemanfaatan internet sebagai Pusat sumber belajar juga bisa diartikan sebagai perluasan daya jangkau manusia (the extension of man). Jadi, melalui internet jarak yang jauh bisa didekatkan, dan beragam aneka sumber bisa di ‘collect’ dengan mudah serta tugas-tugas bagi siswa bisa didistribusikan secara personal dan mekanisme penilaian atas tugas juga bisa lebih cepat diselesaikan.
Sejalan dengan hal di atas, para guru tetap dituntut profesional dalam menjalankan tugasnya. Dengan internet, para guru diharapkan mampu mentransfer ilmu lebih efektif dan efesien kepada para siswanya. Dengan begitu, tujuan mulia pendidikan akan tercapai dengan waktu relatif singkat tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal. Guna mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah tips yang bisa dijadikan pegangan bagi para guru yakni:
  • Buatlah jadwal khusus untuk bermain internet. Jadwal akan memaksa kita untuk melakukan suatu kegiatan menjadi seefektif dan seefisiensi mungkin serta mengurangi perilaku negatif yang akan membuat jadwal internet kita menjadi membengkak.
  • Kumpulkan, susun dan pilihlah kata kunci spesifik yang akan kita gunakan dalam mencari sumber belajar. Maraknya situs sampah akhir-akhir ini membuat proses pencarian menjadi sulit ditemukan maka hindarilah menggunakan kata kunci umum untuk mencari suatu sumber belajar.
  • Belajar dan buatlah blog sebagai salah satu catatan untuk menyimpan arsip-arsip dan atau sebagai administrasi dalam menjalankan profesi guru. Pengarsipan administrasi dalam bentukhardcopy memiliki banyak kelemahan, diantaranya; a) memerlukan tempat yang relatif luas, b) sulit dan lama jika ingin membuka-buka arsip lama, c) Mudah hilang. Jika arsip tersebut disimpan pada media blog maka orang lain juga berkesempatan untuk membaca sebagai bahan kajian mereka ataupun sekedar referensi dan ikut membantu menemukan kekurangannya.
  • Bergabunglah di grup, forum atau milis guru sebagai sarana diskusi antar para pendidik. Dengan begitu guru akan mudah untuk menyampaikan masalah, pengalaman dan idenya selama menjalankan profesinya. Dan bahkan mampu membuka wawasan guru tentang dunia pendidikan secara luas ketika terhubung dengan guru-guru lain yang datang dari berbagai latar permasalahan dan pengalaman.
  • Buatlah review untuk siswa terhadap suatu situs yang pernah guru kunjungi. Hal ini sangat bermanfaat bagi guru atau pun siswa dalam belajar suatu materi yang mungkin saja hal itu sangatlah sulit untuk disampaikan dikelas dan hanya mampu dijabarkan melalui penelitian siswa sendiri dengan referensi yang kita berikan melalui review situs yang guru berikan.
  • Buatlah grup khusus mata pelajaran yang guru ajarkan sebagai sarana diskusi bersama, hal ini untuk memfasilitasi bagi siswa-siswa yang sulit mengungkapkan permasalahnya secara langsung melalui pertanyaan dikelas atau untuk menyelesaikan pertanyaan dan atau masalah yang kemudian ditemukan ketika para siswa belajar diluar kelas.
  • Manfaatkan kelebihan jejaring sosial (facebook, twitter, youtube, dll) sebagai sarana memperluas dan mengkoneksikan isu-isu pembelajaran penting yang pada pertemua  tatap muka akan di bahas secara spesifik.

Senin, 17 Oktober 2011

HIDUP-HIDUPILAH MUHAMMADIYAH



16 Oktober 2011 11:14 WIB
Dibaca: 14
Penulis : guru ilmu
 
PADA 1912, kekuatan umat Islam di Surakarta dan Yogyakarta sudah dipatahkan penjajah. Keduanya telah dikelilingi pusat-pusat pendidikan Kristenisasi dari Ungaran, Salatiga, Boyolali, Kebumen, dan Magelang sebagai pusat pendidikan serdadu Belanda. Sunan Surakarta dan Sultan Yogyakarta hanya memiliki gelar semata karena semuanya dikuasai pemerintah kolonial Belanda. Akibat tidak ada sandaran kekuatan, akhirnya kaum Muslim ditindas, miskin, kelaparan, dan berbagai wabah penyakit menimpa. Kondisi itulah yang terjadi pada masyarakat Indonesia (pra merdeka) akibat diberlakukannya sistem Tanam Paksa yang berlangsung selama 93 tahun (1245-1338 H/1830-1919 M).
Pada masa itu, pihak kolonial Belanda memaksa orang-orang kecil/pribumi melaksanakan Tanam Paksa di wilayah bersawah, ladang tebu, dan hutan jati. Mereka dipaksa kerja di bawah ancaman peluru, cambuk, dan siksaan lainnya. Tidak sedikit yang menjadi korban. Setiap hari ada saja orang yang mati, terutama orang tua. Dampaknya, jumlah anak yatim piatu semakin banyak.
Tanah dan ladang mereka disita dan dimiliki oleh investor dengan bantuan penguasa Pribumi. Mereka juga dibebani dengan berbagai pajak yang wajib dibayarkan kepada para Boepati untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial Belanda. Kondisi memprihatinkan ini terjadi karena mereka tidak memiliki pelindung karena penguasa Pribumi, dari Loerah hingga Boepati, dan penguasa asing, bertindak sebagai penindas dan koruptor. Bahkan, bangsawan kalangan istana ketika itu tidak lagi memedulikan rakyatnya. Mereka sibuk dengan memperbanyak jumlah istri atau gundik dan senang mengisap candu. Sedangkan rakyatnya, hidup menderita. Semakin memburuklah kondisi masyarakat saat itu.
Keterpurukan kehidupan ekonomi di Surakarta, Jogyakarta, dan Semarang tambah parah dengan adanya huru hara anti-Cina pada Juli 1912. Pemerintah kolonial Belanda menuduh Sjarikat Dagang Islam sebagai dalang huru hara anti-Cina. Sjarikat Dagang Islam Hadji Samanhoedi kemudian dikenai schorsing pada Agustus 1912 M. Akibat tidak menerima schorsing tersebut, massa buruh Sjarikat Islam menjawab dengan pemogokan di Surakarta.
Kondisi memperihatinkan dan carut-marut ini kemudian mengilhami KH.Ahmad Dahlan (1285-1342 H/1868 -1923 M) mendirikan Persyarikatan Muhammadiyah pada 18 November 1912, Senin Legi, 7 Dzulhijjah 1330 H. Dahlan terpanggil hatinya menjawab tantangan kemiskinan struktural masyarakat Muslim korban penindasan sistem Tanam Paksa. Dengan merujuk pada surah Al-Maun (QS107: 1-7) berusaha membangkitkan kesadaran solidaritas kaum Muslim terhadap sesama Muslim yang menderita, terutama anak-anak yang fakir miskin dan yatim piatu dengan melakukan pembangunan Panti Yatim Piatu. Selanjutnya membentuk Majelis Penolong Kesengsaraan Oemoem (MPKO) pada 1336 H/1918 M. untuk mengurus kaum dhu`afa.
Muhammadiyah juga membangkitkan kesadaran wanita membentuk organisasi kewanitaan berbama Sopotrisno diprakarsai Nyi Ahmad Dahlan. Atas usul Hadji Mochtar, nama Sopotrisno diubah menjadi Aisyiah pada 28 Jumadil Akhir 1335 H./21 April 1917 M. Satu tahun kemudian membentuk organisasi untuk pembinaan gadis-gadis yang diberi nama Siswa Pradja Wanita pada 1336 H/1918 M. dan diganti nama menjadi Nasji’atoel Aisyiah pada 1348 H/1929 M. Kemudian mendirikan sekolah-sekolah yang memiliki ciri khas pengajaran agama dan umum.
Demikian penjelasan Ahmad Mansur Suryanegara dalam buku “Api Sejarah” halaman 419-440. Dalam buku yang diterbitkan Salamadani, 2009, ini Ahmad Mansur menguraikan bahwa strategi dakwah Muhammadiyah cenderung akomodatif dengan budaya lokal. Hal ini terlihat dari beberapa tokoh Muhammadiyah pada masa awal yang tidak melepaskan atribut kejawaan, seperti blankon, batik, dan mengenakan sarung.
Pemahaman keagamaan Muhammadiyah, khususnya KH.Ahmad Dahlan diakui pula oleh dosen luarbiasa jurusan Sejarah Peradaban Islam UIN SGD Bandung ini dipengaruhi pembaru Islam: Sayyid Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan paham Wahabiyah. Pengaruh ini tertanam saat Ahmad Dahlan ke Mekkah untuk menunaikan haji dan belajar ilmu-ilmu agama.
Awalnya memang membangkitkan kesadaran dan solidaritas sosial, tetapi kemudian melihat realitas masyarakat Islam yang jauh dari ajaran Islam dan berkecenderungan pada kebatinan; Muhammadiyah mencoba meluruskannya. Wajar jika kemudian Muhammadiyah berwajah puritan dalam dakwahnya.
Mungkin sudah menjadi sunatullah bahwa Muhammadiyah kemudian hari, hingga sekarang banyak mengalami perubahan. Bagaimanakah perubahan dan perkembangannya serta kontribusinya bagi umat Islam Indonesia? Mau tahu? Baca deh buku “Api Sejarah”. Insya Allah tercerahkan!
sumber : http://guruilmu.wordpress.com/2011/09/20/mengapa-muhammadiyah-lahir/





Selasa, 30 Agustus 2011

Beberapa Negara Yang Menetapkan Syawal 30 Agustus, Sudah Diprediksi Sebelumnya

Yogyakarta- Dalam materi yang diberikan wakil ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Oman Faturrahman, beberapa negara yang menetapkan 1 Syawal 1432 H pada tanggal 30 Agustus 2011 telah dapat diprediksi sebelumnya.
Dalam perhitungan hisab wujudul hilal yang dianut Muhammadiyah, Negara-negara seperti Malaysia, Thailand, Australia, Arab Saudi, Mesir, sebenarnya hilal telah wujud pada tanggal 29 Agustus 2011, untuk itu apabila menggunakan metode yang tidak jauh dari metode wujudul hilal, maka 1 syawal dipastikam esoknya 30 Agustus 2011. Hanya untuk kasus Arab Saudi ada sedikit perbedaan, pada garis yang membatasi wujudnya hilal, membelah antara kota mekah dan madinah, “Untuk Mekah menurut garis tersebut Hilal sudah wujud, dan sebaliknya untuk kota Madinah Hilal malah belum wujud, dan hal tersebut memang dikarenakan garis bulan tersebut memang tidak berbentuk lurus vertical,” jelasnya.
Berikut beberapa negara yang telah menetapkan 1 Syawal 1432 H pada tanggal 30 Agustus 2011; Arab Saudi, Malaysia, Thailand, Jepang, New York, California, Hawaii, London, Belanda, Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, Bahrain, Australia, Yordania, Rusia, Turki, Irlandia, Hong Kong


Tags: penetapan 1 syawwal, muhammadiyah, hisab, rukyat

Penjelasan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Soal penetapan Idul Fitri

Terkait Adanya pertanyaan di kalangan beberapa orang anggota masyarakat tentang lebaran besok Selasa di mana puasanya dengan demikian hanya 29 hari, apakah itu sah? Jawabannya adalah bahwa Nabi saw dalam beberapa hadisnya menyatakan bahwa umur bulan itu 29 hari atau terkadang 30 hari. Jadi orang yang berpuasa 29 hari dan berlebaran besok adalah sah karena sudah berpuasa selama satu bulan. Secara astronomis, pada hari ini, Senin 29 Agustus 2011, Bulan di langit telah berkonjungsi (ijtimak), yaitu telah mengitari bumi satu putaran penuh, pada pukul 10:05 tadi pagi. Dengan demikian bulan Ramadan telah berusia satu bulan. Dalam hadis-hadis Nabi saw, antara lain bersumber dari Abu Hurairah dan Aisyah,  dinyatakan bahwa Nabi saw lebih banyak puasa Ramadan 29 hari daripada puasa 30 hari. Menurut penyelidikan Ibnu Hajar, dari 9 kali Ramadan yang dialami Nabi saw, hanya dua kali saja beliau puasa Ramadan 30 hari. Selebihnya, yakni tujuh kali, beliau puasa Ramadan 29 hari.
Mengenai dasar penetapan Idulfitri jatuh Selasa 30 Agustus 2011 adalah hisab hakiki wujudul hilal dengan kriteria (1) Bulan di langit untuk bulan Ramadan telah genap memutari Bumi satu putaran pada jam 10:05 Senin hari ini, (2) genapnya satu putaran itu tercapai sebelum Matahari hari ini terbenam, dan (3) saat Matahari hari ini nanti sore terbenam, Bulan positif di atas ufuk.  Jadi dengan demikian, kriteria memasuki bulan baru telah terpenuhi. Kriteria ini tidak berdasarkan konsep penampakan. Kriteria ini adalah kriteria memasuki bulan baru tanpa dikaitkan dengan terlihatnya hilal, melainkan berdasarkan hisab terhadap posisi geometris benda langit tertentu. Kriteria ini menetapkan masuknya bulan baru dengan terpenuhinya parameter astronomis tertentu, yaitu tiga parameter yang disebutkan tadi.
Mengapa menggunakan hisab, alasannya adalah:
  1. Hisab lebih memberikan kepastian dan bisa menghitung tanggal jauh hari ke depan,
  2. Hisab mempunyai peluang dapat menyatukan penanggalan, yang tidak mungkin dilakukan dengan rukyat. Dalam Konferensi Pakar II yang diselenggarakan oleh ISESCO tahun 2008 telah ditegaskan bahwa mustahil menyatukan sistem penanggalan umat Islam kecuali dengan menggunakan hisab.
Di pihak lain, rukyat mempunyai beberapa problem:
  1. Tidak dapat memastikan tanggal ke depan karena tanggal baru bisa diketahui melalui rukyat pada h-1 (sehari sebelum bulan baru),
  2. Rukyat tidak dapat menyatukan tanggal termasuk menyatukan hari puasa Arafah, dan justeru sebaliknya rukyat mengharuskan tanggal di muka bumi ini berbeda karena garis kurve rukyat di atas muka bumi akan selalu membelah muka bumi antara yang dapat merukyat dan yang tidak dapat merukyat,
  3. Faktor yang mempengaruhi rukyat terlalu banyak, yaitu (1) faktor geometris (posisi Bulan, Matahari dan Bumi), (2) faktor atmosferik, yaitu keadaan cuaca dan atmosfir, (3) faktor fisiologis, yaitu kemampuan mata manusia untuk menangkap pantulan sinar dari permukaan bulan, (4) faktor psikologis, yaitu keinginan kuat untuk dapat melihat hilal sering mendorong terjadinya halusinasi sehingga sering terjadi klaim bahwa hilal telah terlihat padahal menurut kriteria ilmiah, bahkan dengan teropong canggih, hilal masih mustahil terlihat.
Memang perlu dilakukan upaya untuk menyatukan sistem penanggalan umat Islam agar tidak lagi terjadi perbedaan-perbedaan yang memilukan ini. Untuk itu kita harus berani beralih dari rukyat (termasuk rukyat yang dihisab) kepada hisab. Di zaman Nabi saw rukyat memang tidak menimbulkan masalah karena umat Islam hanya menghuni Jazirah Arab saja dan belum ada orang Islam di luar jazirah Arab tersebut. Sehingga bila bulan terlihat atau tidak terlihat di jazirah Arab itu, tidak ada masalah dengan umat Islam di daerah lain lantaran di daerah itu belum ada umat Islam. Berbeda halnya dengan zaman sekarang, di mana umat Islam telah menghuni seluruh penjuru bumi yang bulat ini. Apabila di suatu tempat hilal terlihat, maka mungkin sekali tidak terlihat di daerah lain. Karena tampakan hilal di atas muka bumi terbatas dan tidak meliputi seluruh muka bumi. Rukyat akan menimbulkan problem bila terjadi pada bulan Zulhijah tahun tertentu. Di Mekah terlihat, di Indonesia tidak terlihat, sehingga timbul masalah puasa Arafah.
Jadi oleh karena itu penyatuan itu perlu, dan penyatuan itu harus bersifat lintas negara karena adanya problem puasa Arafah. Artinya siapapun yang mencoba mengusulkan suatu sistem kalender pemersatu, maka kalender itu harus mampu menyatukan jatuhnya hari Arafah antara Mekah dan kawasan lain dunia agar puasa Arafah dapat dijatuhkan pada hari yang sama. Ini adalah tantangan para astronom Indonesia. Kita menyayangkan belum banyak yang mencoba memberikan perhatian terhadap penyatuan secara lintas negara ini. Perdebatan yang terjadi baru hanya soal kriteria awal bulan, yang itu hanya sebagian kecil saja dari keseluruhan masalah penyatuan kalender.
Sementara kita masih belum mampu menyatuakan penanggalan hijriah, maka bilamana terjadi perbedaan kita hendaknya mempunyai toleransi yang besar satu terhadap yang lain dan saling menghormati. Sembari kita terus berusaha mengupayakan penyatuan itu.


Tags: idul fitri 1432 H
 


Rabu, 17 Agustus 2011

Salah Satu Mukjizat Al Quran

 Sumber: Republika
Tatkala merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Quran, ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbitnya atau garis edarnya masing-masing.

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." (QS Al-Anbiyaa: 33).

Disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS Yasin :38).

Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Quran ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu kilometer per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex.

Ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Selanjutnya semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Sebagaimana komet-komet lain di alam raya, seperti komet Halley juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.
Keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini dinyatakan dalam Al Quran sebagai berikut: "Demi langit yang mempunyai jalan-jalan." (QS Adz-Dzaariyat: 7).

Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti.

Selama jutaan tahun masing-masing seolah 'berenang' sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Selain itu sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Semua benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Semua orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, pencipta seluruh sekalian alam.

Garis edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Selama pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain atau bertabrakan dengan lainnya. Bahkan telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Dapat dipastikan bahwa pada saat Al Quran diturunkan manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer. Tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Karenanya saat itu tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa 'dipenuhi lintasan dan garis edar' sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Akan tetapi hal ini dinyatakan secara terbuka kepada kita dalam Al Quran yang diturunkan pada saat itu: karena Al Quran adalah firman Allah.

Sabtu, 13 Agustus 2011

SALAH SATU MANFAAT PUASA



Sumber: Tribun News

Ada anggapan berpuasa membuat orang lemas hingga orang berpuasa akan semakin malas berpikir atau dengan kata lain membuat orang semakin bodoh. Namun ternyata fakta itu tidak benar.
Menurut Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara, Prof Ahmad Fadil berpuasa sebenarnya membuat seseorang semakin cerdas. Hal itu diungkapkannya saat memberikan tausiyah pada acara buka puasa bersama di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Jalan AH Nasution, Medan belum lama ini.
Menurut Ahmad Fadil, berdasarkan hasil penelitian, orang lapar orang lebih cerdas dibanding orang yang tidak lapar. "Itu mengapa orang yang tinggal di negerinya sendiri tidak lebih sukses dibanding yang merantau," ujarnya.
Bagi perantau tantangan hidupnya lebih besar. Pada saat banyak tantangannya, otak akan bekerja lebih keras dan akan menjadi lebih cerdas. "Sehingga salah kalau berpendapat kalau puasa makin bodoh, sebenarnya kenyanglah yang membuat orang jadi bodoh, karena cenderung malas," ungkapnya.
Ia pun mengajak para jamaah buka puasa bersama untuk lebih memaksimalkan akalnya pada saat berpuasa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta berharap puasa yang hanya tersisa dua puluh hari lagi tidak disia-siakan.

Jumat, 05 Agustus 2011

SEJARAH KABUPATEN BANYUWANGI

Merujuk data sejarah yang ada, sepanjang sejarah Blambangan kiranya tanggal 18 Desember 1771 merupakan peristiwa sejarah yang paling tua yang patut diangkat sebagai hari jadi Banyuwangi. Sebelum peristiwa puncak perang Puputan Bayu tersebut sebenarnya ada peristiwa lain yang mendahuluinya, yang juga heroik-patriotik, yaitu peristiwa penyerangan para pejuang Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Puger ( putra Wong Agung Wilis ) ke benteng VOC di Banyualit pada tahun 1768.
Namun sayang peristiwa tersebut tidak tercatat secara lengkap pertanggalannya, dan selain itu terkesan bahwa dalam penyerangan tersebut kita kalah total, sedang pihak musuh hampir tidak menderita kerugian apapun. Pada peristiwa ini Pangeran Puger gugur, sedang Wong Agung Wilis, setelah Lateng dihancurkan, terluka, tertangkap dan kemudian dibuang ke Pulau Banda ( Lekkerkerker, 1923 ).
Berdasarkan data sejarah nama Banyuwangi tidak dapat terlepas dengan keajayaan Blambangan. Sejak jaman Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan Pangeran Danuningrat (1736-1763), bahkan juga sampai ketika Blambangan berada di bawah perlindungan Bali (1763-1767), VOC belum pernah tertarik untuk memasuki dan mengelola Blambangan ( Ibid.1923 :1045 ). Pada tahun 1743 Jawa Bagian Timur ( termasuk Blambangan ) diserahkan oleh Pakubuwono II kepada VOC, VOC merasa Blambangan memang sudah menjadi miliknya. Namun untuk sementara masih dibiarkan sebagai barang simpanan, yang baru akan dikelola sewaktu-waktu, kalau sudah diperlukan. Bahkan ketika Danuningrat memina bantuan VOC untuk melepaskan diri dari Bali, VOC masih belum tertarik untuk melihat ke Blambangan (Ibid 1923:1046).
Namun barulah setelah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan dan mendirikan kantor dagangnya (komplek Inggrisan sekarang) pada tahun 1766 di bandar kecil Banyuwangi ( yang pada waktu itu juga disebut Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum), maka VOC langsung bergerak untuk segera merebut Banyuwangi dan mengamankan seluruh Blambangan. Secara umum dalam peprangan yang terjadi pada tahun 1767-1772 ( 5 tahun ) itu, VOC memang berusaha untuk merebut seluruh Blambangan. Namun secara khusus sebenarnya VOC terdorong untuk segera merebut Banyuwangi, yang pada waktu itu sudah mulai berkembang menjadi pusat perdagangan di Blambangan, yang telah dikuasai Inggris.
Dengan demikian jelas, bahwa lahirnya sebuah tempat yag kemudian menjadi terkenal dengan nama Banyuwangi, telah menjadi kasus-beli terjadinya peperangan dahsyat, perang Puputan Bayu. Kalau sekiranya Inggris tidak bercokol di Banyuwangi pada tahun 1766, mungkin VOC tidak akan buru-buru melakukan ekspansinya ke Blambangan pada tahun 1767. Dan karena itu mungkin perang Puputan Bayu tidak akan terjadi ( puncaknya ) pada tanggal 18 Desember 1771. Dengan demikian pasti terdapat hubungan yang erat perang Puputan Bayu dengan lahirnya sebuah tempat yang bernama Banyuwangi. Dengan perkataan lain, perang Puputan Bayu merupakan bagian dari proses lahirnya Banyuwangi. Karena itu, penetapan tanggal 18 Desember 1771 sebagai hari jadi Banyuwangi sesungguhnya sangat rasional.

Rabu, 13 Juli 2011

Ingin Senyuman Sempurna? Ini Triknya...

INILAH.COM,Jakarta - Senyum yang sempurna bisa membuat seseorang terlihat lebih menarik, merasa percaya diri bahkan membuat orang lain ikut tersenyum.

Namun, senyuman indah seseorang sangat erat kaitannya dengan kesehatan seputar mulut dan gigi. Nah, bagaimana agar kita senantiasa bisa tersenyum bebas tanpa khawatir ? Yuks, simak tips berikut...

Minum teh dan air putih

Penelitian telah menunjukkan bahwa teh hitam dapat membersihkan mulut Anda dari bakteri penyebab plak gigi. Dan, air putih akan membilas dan menyingkirkan bakteri dan partikel makanan yang akhirnya dapat berubah menjadi plak.

Asup banyak kalsium

Minum susu akan membangun tulang dan gigi yang kuat. Adapun kekurangan kalsium akan meningkatkan risiko kerusakan gigi dan gigi berlubang.

Hindari permen dan soda

Gula dan asam merupakan dua zat berbahaya bagi gigi. Anda tidak harus benar-benar menghindarinya, tetapi makanlah secukupnya dan jangan lupa menggosok gigi setelahnya.
Konsumsi vitamin C

Jeruk atau buah dan makanan lain yang tinggi vitamin C membantu melindungi mulut dari berbagai infeksi. Asuplah vitamin C lebih banyak sehingga mengurangi risiko Anda mengalami gingivitis.

Rajin makan buah dan sayuran

Buah dan sayuran membantu menyingkirkan bakteri dari gigi dan mengunyahnya meningkatkan produksi bakteri sehingga menetralkan air liur. [mor]

Jumat, 18 Maret 2011

Krisis Nuklir Jepang, Ini Panduan WHO Cegah Kanker


SEBAGAI akibat krisis nuklir Jepang, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan panduan baru tentang bagaimana meminimalkan paparan terhadap radiasi yang dapat menyebabkan kanker. Dampak ini terutama mengenai anak-anak dan usia dewasa muda.

WHO mengatakan, kebijakan yang diambil Jepang sejauh ini telah memenuhi rekomendasi kesehatan publik, termasuk mengevakuasi orang-orang dalam jarak 20 km dari PLTN Fukushima dan meminta orang-orang dalam jarak 30 km dari PLTN untuk tinggal di dalam rumah.

WHO menegaskan, tidak ada indikasi bahaya keamanan pangan akibat impor produk makanan dari Jepang. Namun, WHO tetap meminta pemerintah Jepang untuk tetap melindungi produksi pangan dan ternak meski tidak langsung berasal dari daerah sekitar PLTN. Demikian seperti dikutip dari Health24 dari Reuters Health, Jumat (18/3/2011).

Berikut daftar rekomendasi utama WHO:

1. Radionuklida utama yang dilepaskan PLTN Fukushima adalah cesium radioaktif dan yodium radioaktif. Anggota masyarakat bisa terpapar langsung ke radionuklida menyebar di udara atau lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bahan tersebut.

2. Jika yodium radioaktif dihirup atau ditelan, bahan ini akan berkonsentrasi dalam kelenjar tiroid dan meningkatkan risiko kanker tiroid. Risiko ini dapat diminimalkan dengan mengonsumsi pil kalium iodida yang memenuhi kelenjar tiroid dan membantu mencegah pemasukan bahan radioaktif. Ketika diberikan sebelum atau segera setelah terpapar, langkah ini dapat mengurangi risiko kanker dalam jangka panjang. Otoritas nasional adalah pihak yang tepat untuk menentukan apakah pil seseorang yang terpapar yodium radioaktif boleh mengonsumsi pil atau tidak.

3. Jika dosis radiasi melebihi ambang batas tertentu, maka dapat menyebabkan kulit kemerahan, rambut rontok, luka bakar radiasi, dan sindrom radiasi akut. Karena pekerjaan mereka, penyelamat dan pekerja PLTN dapat terkena dosis radiasi yang lebih tinggi daripada masyarakat pada umumnya.

4. Paparan radiasi dapat meningkatkan risiko kanker. Di antara penduduk yang selamat di Jepang dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki yang dijatuhkan pada Agustus 1945, risiko leukemia meningkat beberapa tahun setelah paparan radiasi, sedangkan risiko kanker lain meningkat lebih dari 10 tahun setelah paparan.

5. Risiko kanker tiroid akibat paparan radiasi terjadi lebih tinggi pada anak dan kalangan dewasa.

6. Jika diperlukan, langkah-langkah seperti membatasi konsumsi sayuran dan produk susu yang dihasilkan di sekitar PLTN juga dapat mengurangi paparan.

7. Jika Anda masuk ke dalam ruangan setelah terpapar radiasi, tanggalkan baju di pintu masuk untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut di rumah atau tempat tinggal Anda. Buang pakaian dan sepatu yang Anda pakai, lalu tempatkan dalam kantong plastik. Tutup rapat plastik, kemudian taruh di lokasi yang aman, jauh dari ruang tamu, anak-anak, dan hewan peliharaan.

8. Shower atau mandi dengan air hangat, bukan mendidih, dan sabun. Beritahu kepada otoritas nasional bahwa Anda mungkin telah terkontaminasi agar pakaian dan barang-barang pribadi bila ditangani secara tepat dan dibuang menurut prosedur nasional yang berlaku.

9. Jika Anda disarankan untuk tinggal di dalam rumah, Anda harus menemukan ruangan teraman di rumah atau bangunan kantor yang tidak memiliki jendela atau pintu. Sistem ventilasi, seperti sistem pemanas dan pendingin harus dimatikan.

10. Makanan dapat terkontaminasi bahan radioaktif sebagai hasil dari darurat nuklir atau radiologi. Permukaan makanan seperti buah-buahan dan sayuran atau pakan ternak bisa menjadi radioaktif akibat bahan radioaktif yang jatuh di atasnya lewat udara atau melalui air hujan.

11. Seiring waktu, radioaktif juga dapat menyebar ke dalam makanan; radionuklida ditransfer melalui tanah ke dalam tanaman atau hewan lewat sungai, danau, dan laut di mana ikan dan kerang bisa mengonsumsi bahan ini.

12. Radioaktif tidak dapat mencemari makanan yang dikemas, misalnya makanan kalengan atau plastik. Makanan tersebut dilindungi dari bahan radioaktif selama makanan tersebut disegel.

13. Pada tahap awal keadaan darurat, dan jika aman untuk melakukannya, sayuran dan pakan ternak dapat dilindungi dengan lembaran plastik atau terpal. "Bawa ternak dalam lahan penggembalaan. Pindahkan hewan ke gudang. Tutup tanaman dan hasil panen dengan baik.

14. Hindari konsumsi susu yang diproduksi secara lokal, seperti susu atau sayuran, hindari menyembelih hewan dan jangan memancing, berburu, atau mengumpulkan, makan jamur hutan, dan tanaman hutan lainnya.

by : OkeZone

Jumat, 04 Maret 2011

Juara 2 Lomba Menulis Surat Untuk Bupati

Selamat ya Nadifah Adya Ilham  telah mendapatkan juara 2 Lomba Menulis Surat Kepada Bupati. tingkatkan terus Prestasimu. dan inilah surat yang diberikan kepada Bupati :

Kepada Yang Terhormat

Bupati Banyuwangi
Hj.Abdullah Azwar Anas
Di_tempat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Teriring saya ucapkan salam untuk Bapak.Bupati, agar bapak selalu dilindungi oleh Allah SWT disetiap langkah bapak.

Pak.Anas sebenarnya saya bangga sekali kepada bapak, karena di masa yang muda ini bapak sudah bisa bersemangat memimpin rakyat Banyuwangi agar Banyuwangi bias lebih maju dan sejahtera. Seperti kata Bung Karno “ Berikan saya 1.000 pemuda, maka saya akan mengubah dunia lebih baik “. Saya berharap semoga perkataan Bung Karno itu dapat terwujut dengan semangat Bapak membangun Kabupaten Banyuwangi.

Perknalkan  nama  saya Nadifah Adya Ilham, saya kelas 5 di Sd.Muhammadiyah I Banyuwangi, dalam kesempatan kali ini saya bermaksud untuk menyampaikan keinginan saya di Banyuwangi masa yang akan datang dan menjadikan Banyuwangi yang lebih maju dan sejahtera.

Perkenankan saya untuk menyampaikan keinginan saya. Saya ingin perpustakaan di Banyuwangi ini di galakan lagi, karena sebenarnya teman – teman dan saya sangat senang membaca buku. Saya ingin program perpustakaan keliling di desa – desa terpencil ada, agar semua masyarakat di Banyuwangi senang membaca, Dan juga bengunan perpustakaan untuk di perindah dan bubku – bukunya diperbanyak lagi agar semua masyarakat di Banyuwangi makin giat untuk membaca,dan bias menjadikan masyarakat Banyuwangi lebih pintar dan berkembang.

Pak.Anas apa di hutan baluran sudah ada kebun binatang? Berhubung banteng itu memang hewan yang langka saya ingin Suaka Margasatwa baluran diperindah lagi supaya bias menarik wisatawan mancanegara untuk mengunjunginya, pasti bias menambah devisa Negara kita.

Pak.Anas sebenarnya di sekolah Banyuwangi ini diselenggarakan Lomba Kebersihan Sekolah saya ingin Pemerintahan Daerah Banyuwangi memberikan usul kepada sekolah untuk membersihkan kamar mandi sekolah dan juga tentunya membuang sampah menurut jenisnya, sepertin bungkus bungkus plastic dibuang di tempat sampah kering, begitu pula seperti kulit paisang dibuang di sampah basah agar mudah di daur ulang. Apa lagi jika sampah organik, kita daur ulang menjadi pupuk dan bias meringankan beban para petani. Itu semua kita lakukan agar murid murid di sekolah merasa nyaman berada di sekolah. Betul kan ???

Pak.Anas, potensi wisata di Banyuwangi ini sangat bagus dan indah lho… Cuma sayangnya kebanyakan tempat tempat wisata yang menarik di Banyuwangi ini terletak di desa desa terpencil. Contohnya Pantai Pulau Merah di Sanggar, Segara Anakan di desa Grajagan, dan Kawah Ijen. Jadi tempat wisata ini harus dikembangkan kembali, jalannya harus dibetulkan, tempat penginapan harus segara di perindah dan dibersihkan supaya bias menarik wisatawan mancanegara dan wisatawan domestic untuk mengunjunginya.

Demikianlah yang bisa saya sampaikan, semoga keinginan dan usul saya ini dapat bermanfaat di Banyuwangi ini masa yang akan datang amiinnn…

Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh

                                                                                                         Salam Hormat
Nadifah Adya Ilham