Minggu, 28 November 2010

Sejarah Kabupaten Banyuwangi



Merujuk data sejarah yang ada, sepanjang sejarah Blambangan kiranya tanggal 18 Desember 1771 merupakan peristiwa sejarah yang paling tua yang patut diangkat sebagai hari jadi Banyuwangi. Sebelum peristiwa puncak perang Puputan Bayu tersebut sebenarnya ada peristiwa lain yang mendahuluinya, yang juga heroik-patriotik, yaitu peristiwa penyerangan para pejuang Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Puger ( putra Wong Agung Wilis ) ke benteng VOC di Banyualit pada tahun 1768.



Namun sayang peristiwa tersebut tidak tercatat secara lengkap pertanggalannya, dan selain itu terkesan bahwa dalam penyerangan tersebut kita kalah total, sedang pihak musuh hampir tidak menderita kerugian apapun. Pada peristiwa ini Pangeran Puger gugur, sedang Wong Agung Wilis, setelah Lateng dihancurkan, terluka, tertangkap dan kemudian dibuang ke Pulau Banda ( Lekkerkerker, 1923 ).



Berdasarkan data sejarah nama Banyuwangi tidak dapat terlepas dengan keajayaan Blambangan. Sejak jaman Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan Pangeran Danuningrat (1736-1763), bahkan juga sampai ketika Blambangan berada di bawah perlindungan Bali (1763-1767), VOC belum pernah tertarik untuk memasuki dan mengelola Blambangan ( Ibid.1923 :1045 ).



Pada tahun 1743 Jawa Bagian Timur ( termasuk Blambangan ) diserahkan oleh Pakubuwono II kepada VOC, VOC merasa Blambangan memang sudah menjadi miliknya. Namun untuk sementara masih dibiarkan sebagai barang simpanan, yang baru akan dikelola sewaktu-waktu, kalau sudah diperlukan. Bahkan ketika Danuningrat memina bantuan VOC untuk melepaskan diri dari Bali, VOC masih belum tertarik untuk melihat ke Blambangan (Ibid 1923:1046).



Namun barulah setelah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan dan mendirikan kantor dagangnya (komplek Inggrisan sekarang) pada tahun 1766 di bandar kecil Banyuwangi ( yang pada waktu itu juga disebut Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum), maka VOC langsung bergerak untuk segera merebut Banyuwangi dan mengamankan seluruh Blambangan. Secara umum dalam peprangan yang terjadi pada tahun 1767-1772 ( 5 tahun ) itu, VOC memang berusaha untuk merebut seluruh Blambangan. Namun secara khusus sebenarnya VOC terdorong untuk segera merebut Banyuwangi, yang pada waktu itu sudah mulai berkembang menjadi pusat perdagangan di Blambangan, yang telah dikuasai Inggris.



Dengan demikian jelas, bahwa lahirnya sebuah tempat yag kemudian menjadi terkenal dengan nama Banyuwangi, telah menjadi kasus-beli terjadinya peperangan dahsyat, perang Puputan Bayu. Kalau sekiranya Inggris tidak bercokol di Banyuwangi pada tahun 1766, mungkin VOC tidak akan buru-buru melakukan ekspansinya ke Blambangan pada tahun 1767. Dan karena itu mungkin perang Puputan Bayu tidak akan terjadi ( puncaknya ) pada tanggal 18 Desember 1771. Dengan demikian pasti terdapat hubungan yang erat perang Puputan Bayu dengan lahirnya sebuah tempat yang bernama Banyuwangi. Dengan perkataan lain, perang Puputan Bayu merupakan bagian dari proses lahirnya Banyuwangi. Karena itu, penetapan tanggal 18 Desember 1771 sebagai hari jadi Banyuwangi sesungguhnya sangat rasional.



www.banyuwangi.go.id

Kamis, 25 November 2010

Inilah Penantang Google dari Indonesia


JAKARTA, KOMPAS.com — Siapa yang tak mengakui Google sebagai penyedia search engine paling populer di dunia. Namun, jangan salah, ada perusahaan Indonesia yang berani menantang Google. SITTI namanya.

"Hari ini kami memberanikan diri menantang Google Inc," kata Andy Sjarif, Group CEO SITTI, saat acara "Buka Pintu", peresmian kantor baru di Grha Tirtadi, Jalan Senopati 71, Jakarta, Rabu (24/11/2010). Ia mengatakan, bukan layanan search engine yang dilawan, tetapi platform iklan kontekstual seperti AdSense dan AdWord.

Menurutnya, saol urusan search engine, Google memang jagonya. Tidak ada yang meragukan. Bahkan orang-orang di SITTI pun mengagumi kehebatan Google. Kata dia, Google mendapat keuntungan bukan karena search engine, melainkan karena pendapatan dari iklan berjaringan yang bisa menyajikan iklan sesuai konteks halaman web atau hasil pencarian yang dikunjungi pengguna internet.

"Contextual advertising adalah yang dilawan SITTI dari Google," ujar Andy Sjarif. Namun, tentu tidak semua yang diincar SITTI karena hanya pengguna web atau blog berbahasa Indonesia yang jadi sasaran saat ini. Ia percaya diri, mesin buatan SITTI dapat bersaing dengan Google, terutama untuk halaman web dan blog berbahasa Indonesia.

Untuk menguji kemampuan mesinnya, SITTI bekerja sama dengan situs web lokal selama lebih dari sebulan, mulai dari 1 Oktober hingga 5 November 2010. Dalam rentang waktu tersebut, SITTI berhasil mengindeks 600 juta halaman situs berbahasa Indonesia dan menampilkan 3300 iklan dari 529 merek.

Tidak hanya itu, SITTI pun memasang iklan yang sama ke layanan Google AdWord dengan periode yang sama dan keyword yang sama. Hal tersebut untuk mencari pembanding dan mengukur seberapa efektif mesin SITTI menyajikan iklan secara kontekstual sesuai halaman web yang dikunjungi.

Hasilnya, SITTI mengklaim lebih efektif. Dari pengukuran impresi, SITTI mendapat skor 88,5 persen, sedangkan Google 11,5 persen. Dari jumlah klik, SITTI mendapatkan 51 persen, sedangkan Google 49 persen. Click through ratio (CTR) SITTI 64,06 persen, Google 20,87 persen, dan sisanya sama. Inilah yang membuat SITTI makin percaya diri bersaing dengan Google.

"Saya berharap dalam 2-3 tahun lagi ada pertarungan platform iklan berjaringan," kata Andy Sjarif. Karena telah belajar dari jutaan halaman web, SITTI kini pun mengerti konteks kalimat, bahkan bahasa alay juga mengerti.

Ia pun berharap Google makin serius masuk ke pasar Indonesia dan menyumbang perekonomian nasional. Menurutnya, Google seharusnya membuka kantor perwakilan di Indonesia, membayar pajak untuk pendapatannya dari pasar Indonesia, dan memberikan edukasi kepada usaha kecil dan menengah agar mendapat manfaat dari internet.

Meski demikian, SITTI mengakui jauh lebih kecil ketimbang Google. Saat ini perusahaan tersebut baru mempekerjakan 25 orang dan menggunakan enam buah server. Bandingkan dengan Google yang telah mengindeks sekitar 1 triliun halaman web dalam 129 bahasa. Namun, Andy Sjarif yakin SITTI bisa bersaing karena dukungan dari komunitas internet Indonesia.

"Hari ini bukan SITTI yang nantang Google, tapi Indonesia nantang Google karena banyak publisher percaya ide kami, banyak pengiklan percaya dengan kami," pungkasnya.

Minggu, 21 November 2010


KOMPAS.com — Para astronom berhasil mengambil citra lubang hitam yang masih fresh, baru saja "dilahirkan" alias terbentuk. Pengambilan citra lubang hitam yang berjarak 50 juta tahun cahaya dari Bumi itu dilakukan dengan bantuan teleskop luar angkasa Chandra X-Ray.

Lubang hitam itu diketahui terbentuk dari supernova bernama SN1979C yang terletak di galaksi M100. Supernova SN1979C terbentuk dari ledakan sebuah bintang pada tahun 1979 yang berhasil diamati oleh seorang astronom amatir asal Amerika Serikat.

Dalam kurun waktu 30 tahun, para astronom memperkirakan bahwa lubang hitam ini telah menghisap massa gas yang setara dengan massa bumi. "Lubang hitam ini seperti pemakan planet dalam film Star Trek," kata Kimberly Weaver, astrofisikawan NASA yang terlibat dalam observasi ini.

Avi Loeb, astronom lain, mengatakan, "Ini adalah kali pertama kita bisa melihat lubang hitam yang baru saja terbentuk. Dengan penemuan ini, kita bisa mempelajari sebuah lingkungan yang tidak bisa direkayasa di laboratorium, hanya ada di alam semesta."

Penemuan ini juga berbeda dengan penemuan lubang hitam yang lain sebab para astronom secara pasti mengetahui waktu terbentuknya lubang hitam serta bisa menyaksikan kelahiran dan perkembangan lubang hitam tersebut sejak "bayi". Bisa dikatakan bahwa lubang hitam ini merupakan lubang hitam termuda yang pernah ditemukan.

Dengan mempelajari lubang hitam ini, ilmuwan bisa memahami tentang mekanisme ledakan massif dari suatu bintang, jumlah lubang hitam yang ada di alam semesta, dan seberapa banyak materi yang tersisa dari sebuah ledakan bintang.

Adapun Lubang hitam merupakan pemusatan massa di suatu daerah di luar angkasa yang menghasilkan gaya gravitasi tinggi sehingga tidak ada satu pun zat, termasuk cahaya, yang mampu lari darinya. Lubang hitam itu menghisap seluruh materi sisa-sisa ledakan bintang.

Hasil observasi ini dupublikasikan dalam jurnal New Astronomy yang terbit baru-baru ini. Para peneliti yang terlibat adalah Weaver, Loeb, Christine Jones, dan Daniel Patnaude dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.

Jumat, 19 November 2010

Angklung Resmi Diakui Milik Indonesia oleh Unesco


Jakarta (ANTARA) - Alat musik angklung telah resmi diakui dan dikukuhkan oleh badan PBB, UNESCO, sebagai mata budaya Indonesia yang menjadi warisan budaya dunia pada 16 November 2010 pukul 16.00 waktu setempat dalam sidang UNESCO di Nairobi, Kenya.
"Pada 16 November 2010 dalam sidangnya di Nairobi, Kenya, Unesco yang terdiri atas perwakilan 147 negara telah mengukuhkan angklung sebagai warisan budaya dunia khas Indonesia dalam list intangible heritage," kata Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar), Jero Wacik, di Jakarta, Kamis.
Pengukuhan angklung oleh badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya atau UNESCO sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia itu berarti menyusul batik, wayang, dan keris yang sebelumnya telah lebih dahulu dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia.
Menurut Wacik, pengukuhan angklung merupakan capaian yang sangat baik karena perjuangan untuk meloloskan upaya pengukuhan itu sangat sulit.
"Kita harus mengumpulkan dokumen-dokumen sejarah yang membuktikan bahwa angklung adalah memang berasal dari Indonesia," kata Wacik.
Pihaknya berhasil membuktikan dokumen penting yakni salah satunya sebuah prasasti yang menunjukkan bahwa angklung pertama kali ada dan ditemukan di Sukabumi, Jawa Barat, pada 1903.
Menteri Wacik menambahkan, setelah pengukuhan tersebut pihaknya akan berupaya menyusun program pelestarian khusus untuk angklung di samping warisan budaya yang lain.
"Ke depan setelah angklung resmi dikukuhkan maka kita memiliki kewajiban untuk melestarikan angklung, salah satu yang akan kami lakukan adalah memasukkan angklung sebagai salah satu mata yang dipelajari di sekolah-sekolah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mengajak masyarakat untuk mengenal dan melestarikan angklung sebagai warisan budaya milik Indonesia.
Setelah angklung, maka pihaknya akan mengusulkan mata budaya lain untuk diajukan ke UNESCO agar mendapat pengakuan di antaranya untuk tangible heritage yakni tari Saman dari Aceh dan tari Baris Gede dari Bali, sedangkan untuk tangible heritage yakni Toraja dan Bali Landscape.
Dari 11 warisan dunia yang dimiliki Indonesia sebanyak empat di antaranya berupa alam, tiga cagar budaya, dan empat karya budaya takbenda.
Untuk warisan dunia berupa alam terdiri atas Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Lorentz, Papua, dan hutan tropis Sumatera (Taman Nasional Gunung Leuser, Kerinci Seblat, dan Bukit Barisan).
Sementara untuk cagar alam yakni Kompleks Candi Borobudur yang diakui UNESCO sejak 1991, Kompleks Candi Prambanan (1991), dan situs prasejarah Sangiran.
Karya budaya takbenda milik Indonesia yang sudah dan akan diakui UNESCO yakni wayang (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2003), keris (masterpiece of the oral and intangible heritage of humanity, 2005), batik (representatif list of the intangible cultural heritage of humanity, 2009), dan angklung (representative list of the intangible cultural heritage of humanity, 16 November 2010).

Berita

Selasa, 16 November 2010

Din Syamsudin: Perbedaan Hari Raya Idul Adha Tidak Perlu Dibesarkan

Jakarta - Detik.com Perbedaan dalam menyambut hari Raya Idul Adha dikalangan ummat muslim perlu disikapi dengan toleransi. Perbedaan itu diharapkan tidak dibesar-besarkan.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PP MUhamadiyah Din Syamsudin saat menerima Presiden Muhamadiyah Mauritus, Farad Abdul Muthallib di kantornya, Jl Menteng Raya, Jakarta, Minggu (14/11/2010).

"Kita jaga toleransi, tidak perlu dibesarkan. Ini atas dasar keyakinan agama. 10 Dzulhijah hari Selasa, silahkan. Rabu silahkan," kata Din Syamsudin.

Menurut Din, umat islam dianjurkan puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah. Kebetulan menurut perhitungan, tanggal 9 Dzulhijah jatuh Senin bertepatan dengan jamaah haji besok wukuf.

"Maka sholat Idul Adha tanggal 16 November, Selasa," imbuh Din memberi alasan.

Din meminta agar pejabat ataupun pemimpin perusahaan tidak melarang pegawainya yang ingin melakukan salat Idul Adha pada Selasa (16/11). Selain itu, Din juga menyarankan agar hewan kurban sebaiknya disalurkan ke daerah bencana.

"Muhamadiyah memfatwakan akan lebih baik berkurban ke tempat bencana," imbau Din.

Berita Muhammadiyah dapat dilihat disini

Sabtu, 13 November 2010

Aktifitas Anak-anak SD Muhammadiyah 1 Banyuwangi Yang Akan Mengikuti Bupati Cup IX 2010

Tidak perduli rasa lelah, letih, sakit yang datang, waktu yang hilang, kondisi fisik yang mulai melemah, siang ataupun malam,.. semua mereka korbankan untuk satu nama “SD MUHAMMADIYAH 1 BANYUWANGI"

Marching bell 


Perkusi 

Terompet

Colour Guard
  
 
Dengan segala sisa tenaga yang dimiliki dan usaha yang sudah maksimal diharapkan mampu memberikan defisit prestasi,…..
 

 
Semakin dekatnya waktu pelaksanaan Kejurkab DRUM BAND “BUPATI CUP IX” 2010 memaksa anggota TMJ SD Muhammadiyah I tidak dapat bersantai-santai dalam dalam setiap sesi latihan.
 Latihan yang menguras tenaga dan jadual yang padat tidak memadamkan semangat anak-anak TMJ untuk konsisten belatih siang ataupun malam hari 
Berlatih dengan rutin, giat, dan tanggung jawab serta semangat yang tinggi adalah modal utama untuk meraih kesuksesan.
 
Berlatih dengan rutin, giat, dan tanggung jawab serta semangat yang tinggi adalah modal utama untuk meraih kesuksesan.

Prestasi Siswa


Adalah rahasia umum apabila SD Muhammadiyah I selalu mampu berkompetisi dan bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain. Suatu bukti Tunas – tunas kecil Muhammadiyah yang satu ini akhirnya mampu mempersembahkan hasil yang positif pada lomba siaga antar sekolah se-Kecamatan Banyuwangi. SELALU BERUSAHA MENJADI LEBIH BAIK adalah misi yang dijunjung setiap tunas-tunas yang ada di dalamnya.,… hmmm,…. Semangat yang perlu kita pupuk,… MAJU TERUSS!!!!!! 


Sopan, santun, ramah, hormat pada bapak/ibu guru merupakan sifat yang selalu ditunjukkan kedua anak ini, (GANGSAR & ALFA)
Juara III & Harapan I sudah dipersembahkan untuk “PRESTASI” SD Muhammadiyah I pada Lomba TI SD di Genteng se-Kabupaten Banyuwangi,…. Good!

“Oh ya,.. anak kelas enam A yang selalu bersikap tenang, kreatif, dan berfikir positif ini (GANGSAR) juga pernah menjadi juara III “Olimpiade Komputer” antar provinsi di “BALI” lho!” WUIHHH,!!... benar-benar anak digital,.. selalu “up to date” dalam setiap kemajuan teknonogi,….. jangan-jangan kapasitas kemampuan berfikirnya melebihi Pentium 4,… eh mungkin juga melebili “Dual Core” ,… “hati-hati lho GLD ntar kesetrum!” lihat saja tuh wajah udah kaya’ CPU”,.. HE,he,… Just Kidding!!!!...

Hasil positif yang diperoleh oleh setiap siswa/siswi dalam bidang TI ini juga tidak terlepas dari bimbingan tangan dingin RAHMAT TUASIKAL selaku guru Komputer yang ter-“CUTE” di sd ini,… TERIMA KASIH lho pak!”
Mudah-mudahan SD Muhammadiyah selalu bisa berprestasi dalam segala bidang,… “AYO SEMANGAT & TINGKATKAN PRESTASIMU"!!!!

Kamis, 11 November 2010

Muhammadiyah Mengelola Pengungsi Hingga Angka 30.130 Orang


Yogyakarta – Pasca Erupsi Kamis malam (4/11/2010) penduduk di lereng Merapi di dalam radius 20 KM dari puncak harus mengungsi. Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa pagi(09/11/2010) mencatat jumlah pengungsi yg tersebar di sekitar Merapi mencapai jumlah 320.090 orang. Sejumlah 30.130 orang dianantaranya (sekitar sepuluh persen) memadati lokasi pengungsian yang dikelola oleh warga Muhammadiyah.

Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mencatat jumlah pengungsi pada lokasi pengungsian yang dikelola warga Muhammadiyah kecenderungannya bertambah. Kenaikan terbesar ada di Kabupaten Sleman Yogyakarta dan Klaten di Jawa Tengah. Di wilayah Sleman Muhammadiyah mengambilalih pengelolaan yang sebelumnya barak-barak pengungsian hanya dikelola oleh pemerintah. Sementara di Magelang, lokasi pengungsian yg dikelola warga Muhammadiyah sudah mundur ke selatan Kota Muntilan, Ngluwar dan sekitar Borobudur sama dengan di Yogyakarta yang tidak saja berkonsentrasi di Sleman, namun juga sudah memasuki Kabupaten Bantul yang terkonsentrasi di kampus UMY, serta kota Yogyakarta, Kulon Progo dan Gunung Kidul yang jaraknya cukup jauh.

Konsentrasi pengungsi di Kabupaten Klaten saat ini, terkumpul di lokasi pengungsian Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Basin Kebonarum dan sekitarnya yang menembus angka 2000 orang. Pengungsian yang dikelola warga secara swadaya ini warga ini dilengkapi dapur umum. Kekhawatirannya, persediaan logistik terbatas, termasuk juga tempat tinggal yang saat ini sudah menggunakan rumah warga di sekitar sekolah tersebut. Menurut koordinator tim Psikososial MDMC, Sriyono, yang perlu diperhatikan juga aktifitas belajar mengajar di madrasah itu yang terganggu.

Selain itu, 1420 pengungsi juga terkonsentrasi di lokasi pengungsian yang dikelola oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jatinom, Klaten. Banyak pengungsi yang datang dari arah Boyolali, dan mengungsi ke Jatinom. Senin malam, (08/11/2010) datang 700 pengungsi ke Tulung, sebuah kecamatan di timur Jatinom. Mendadak warga Muhammadiyah di lokasi itu mendirikan posko dan mengelola pengungsian untuk menolong mereka. Bantuan beras, lauk pauk, dan air minum kemasan sangat dibutuhkan di lokasi-lokasi ini.(mac)

Selasa, 09 November 2010

Din Syamsuddin Kunjungi Pengungsi Merapi di Tempel dan Muntilan

Yogyakarta- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhammadiyah Prof. Din Syamsuddin, Ahad pagi (7/11/2010) mengunjungi pengungsi letusan gunung Merapi di SMK Muhammadiyah 2 Tempel  - Sleman dan Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah, Muntilan - Magelang. 
Pada kunjungan kali ini Din membawa bingkisan  400 paket alat kesehatan pribadi yang diadakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atas dana yang digalang oleh LAZIS Muhammadiyah.
Pada kunjungan kali ini Din mengajak para pengungsi untuk duduk bersama di tikar yang digelar di ruang workshop SMK Muhammadiyah 2 Tempel , menanyakan kesehatan para pengungsi, menanyakan bagaimana pelayanan di pengungsian dan  juga mengajak untuk berdoa bersama agar walaupun Gunung Merapi  belum ada tanda-tanda penurunan aktifitas namun tidak mengakibatkan korban jiwa lagi.
Din ketika mengunjungi pengungsi di Pondok Pesantren darul Arqom sempat mengajak anak-anak  yang ada di pengungsian bermain. Bahkan, Ketua PP Muhammadiyah dr Agus Taufiqurrohman yang ikut mendampingi sempat memimpin anak-anak di pengungsian untuk bernyanyi bersama dan meneriakkan yel yel yang membuat mereka bergembira, didepan orang tua mereka.(mac)

Jumat, 05 November 2010

Dahsyatnya Abu Merapi

Merapi terus meletus. Seiring tanah bergetar, sang gunung memuntahkan material vulkanik ke udara. Asap membubung tinggi, lalu jatuh ke mana angin membawa.
Di Yogyakarta Jumat (5/11) pagi ini, warga menyambut pagi yang gelap dan kelabu. Kota itu, juga berbagai wilayah di sekitar Merapi, diselimuti abu. Penduduk harus beraktivitas dengan masker, agar material silika tak terhirup ke paru-paru yang bisa terganggu karenanya.
Semua jadwal di bandara Adi Sutjipto dibatalkan demi keselamatan penerbangan. Di Bandung, sejumlah penduduk melaporkan hujan abu yang dikaitkan dengan Merapi.
Relawan terus berdatangan membantu pengungsi Merapi. Di berbagai sudut negeri, orang-orang mengulurkan tangan. Di berbagai jejaring, kepedulian terbentuk...
 Gunung Merapi memuntahkan material vulkanik, terlihat dari Klaten, Kamis (4/11). (AP Photo/Irwin Fedriansyah)

 Penduduk menyelamatkan diri dengan motor setelah Gunung Merapi meletus lagi, Jumat (5/11). Pemerintah meluaskan zona bahaya menjadi 20 kilometer dari pusat kawah Merapi. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

 Tim penyelamat mencari korban Merapi di Argomulyo, Yogyakarta, Jumat (5/11). (AP Photo/Trisnadi

 Tim relawan dan tentara di Argomulyo lari menyelamatkan diri setelah Merapi kembali meletus, Jumat (5/11). (AP Photo/Trisnadi)
 Sebuah pesawat, berselimut abu vulkanik, diparkir di bandara internasional Adi Sutjipto, Yogyakarta, Jumat (5/11). Bandara yang landasannya tertutup abu putih harus ditutup. (AP Photo/Irwin Fedriansyah)

 Masyarakat melakukan aktivitas menggunakan masker saat melintas di Jalan Pangeran Diponegoro, Yogyakarta, Jumat (5/11). Erupsi Gunung Merapi yang kembali terjadi pada Kamis (5/11) mengeluarkan debu vulkanik yang menyelimuti Kota Yogyakarta, sehingga masyarakat diimbau menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar ruangan untuk mengantisipasi gangguan kesehatan akibat debu vulkanik. (Foto ANTARAWahyu Putro A)

Seorang anak berjalan di antara pohon yang tumbang di jalan lingkar Muntilan, Jawa Tengah, Jumat (5/11). Banyak pohon tumbang di beberapa wilayah Muntilan akibat hujan abu vulkanik dari Gunung Merapi. (Foto ANTARA/Wihdan Hidayat)


marilah kita tundukan sejnak hati,pikiran kita,dan sejnak pejamkan mata kita
untuk mmbanyangkan jika kita ada diantara orang-orang yang sedang terkena
bencana...............agar kita bisa merasakan apa yg dirasakan oleh para
korban..........marilah kita sama-sam berdoa dalam kentundukan dan kepasrahan
hati ini agar mreka semua yg disana dapat tegar dan tabah mnghadapi
semuanya...........amin Ya Allah.

 

Source: http://www.facebook.com/home.php?#!/pages/Banyuwangi-Indonesia/SD-Muhammadiyah-1-Banyuwangi/166102680086270

 



Kamis, 04 November 2010

Posko Kesehatan Muhammadiyah Dibanjiri Pengungsi

Sleman- Posko Kesehatan Muhammadiyah yang berada lima titik di wilayah Sleman, selama meletusnya gunung Merapi ini dibanjiri pasien dari pengungsi maupun korban langsung letusan Gunung Merapi.

Lima titik posko Muhammadiyah saat ini berada di Glagahharjo, Kepuhharjo, Purwobinangun, Pakem, dan Cangkringan. Di Purwobinangun misalnya, menurut salah satu Dokter yang berjaga di posko kesehatan Muhammadiyah mengatakan Senin, (01/11/2010), setiap hari antara 70 hingga 130 orang datang ke posko untuk sekedar memeriksakan kesehatan, atau memang yang betul-betul sakit yang membuat posko merijik ke rumah Sakit terdekat. Kebanyakan pengungsi mengeluh mulai dari pegal – pegal, hipertensi, hingga luka-luka akibat proses evakuasi yang memang sangat chaos.

Saat ini posko – posko kesehatan Muhammadiyah di sokong oleh beberapa Rumah Sakit PKU, diantaranya PKU Muhammadiyah Yogyakarta, PKU Muhammadiyah Bantul, PKU Muhammadiyah Pakem, PKU Muhammadiyah Cangkringan, serta Asri Medical Center milik Universitas Muhammadiyah. (mac)

http://www.muhammadiyah.or.id

Rabu, 03 November 2010

Lima Titik Posko Medis Muhammadiyah Telah Berdiri di Lereng Merapi

Sleman- Sebanyak lima titik posko kesehatan Muhammadiyah untuk bencana Merapi, saat ini telah berdiri dan siap menampung para korban bencana Merapi, maupun pasien dari para pengungsi Merapi yang berjumlah ribuan. 

Menurut Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah Budi Setiawan, berdasarkan koordinasi semalam, dan proses pemasangan tenda medis, saat ini MUhammadiyah telah mempunyai lima titik posko kesehatan yang berada di tempat-tempat strategis di sekitar pengungsi Merapi. Posko-posko tersebut berada di Kepuharjo dengan komando dari PKU Muhammadiyah Bantul, Purwobinangun yang dikomandoi tim dari AMC FK UMY (Asri Medical Center Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Glagah Harjo ditangani tim Medis PKU Muhammadiyah Kotagede, serta Posko Induk Pakem, yang ditangani oleh PKU Muhammadiyah Pakem. 

Posko – posko kesehatan ini nantinya akan menangani para para pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan dan tidak menutup kemungkinan para korban Merapi dengan penanganan langkah pertama yang apabila tidak tertangani dalm posko, maka mobil Ambulan akan siap merujuk ke rumah sakit representatif. (mac)

Hilangkan Trauma, Posko Muhammadiyah Putar Film Anak di Pengungsian

Sleman- Untuk menghilangkan trauma semenjak berada dalam pengungsian, anak-anak pengungsi korban bencanna gunung Merapi di barak Purwobinangun diajak untuk menonton film yang di koordinir oleh tim Psikososial Muhammadiyah. 

Rencananya malam ini Sabtu,(30/10/2010) pada barak pengungsi milik pemerintah di kecamatan Purwobinangun, anak-anak pengungsi akan menonton Film Laskar Pelangi karya Riri Reza sebagai sarana hiburan bagi anak-anak yang masih belum diperbolehkan untuk kembali ke rumah masing-masing.

Sebelumnya menurut Boy, salah satim psikososial mengungkapkan, sehari sebelumnya anak-anak telah disuguhi film kartun mengenai bencana, dan menjadi penghibur sekaligus pembelajaran bagi anak untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bencana alam. (mac)

Senin, 01 November 2010

BLOG MAINTENANCE

MAAF UNTUK SEMENTARA BLOG MASIH DALAM PERBAIKAN