Kamis, 16 Desember 2010

Alam Semesta Kita Bukan Satu-satunya


KOMPAS.com — Beberapa waktu lalu dua ahli astronomi, yakni Roger Penrose dari Universitas Oxford dan Vahe Gurzadyan dari Yerevan State University di Armenia, mengemukakan teori baru alam semesta, yang pernah ditulis dalam artikel Kompas.com "Alam Semesta Sudah Ada Sebelum Big Bang".

Berdasarkan temuan adanya lingkaran konsentris kosmos, dalam teorinya kedua ilmuwan itu mengungkapkan bahwa alam semesta tercipta lewat sebuah siklus aeon. Setiap siklus diakhiri dengan sebuah big bang yang juga menjadi tanda berawalnya siklus baru.

Singkatnya, sebelum masa kita hidup sekarang, telah terdapat masa yang lalu. Masa lalu tersebut diakhiri oleh big bang yang dikenal sekarang, yang merupakan big bang terakhir sejauh ini. Nantinya, masa kita akan berakhir juga dengan sebuah big bang lagi.

Nah, masih berhubungan dengan teori baru itu, kini ada ilmuwan lain yang mengemukakan hal yang berkaitan dengan temuan Penrose dan Gurzadyan. Ilmuwan itu mengemukakan hal tersebut berdasarkan model alam semesta yang disebut eternal inflation atau inflasi abadi.

Dalam cara pandang tersebut, alam semesta yang kita tahu adalah sebuah gelembung yang ada dalam semesta yang lebih besar. Semesta tersebut juga diisi dengan gelembung-gelembung lain, di mana mereka memiliki hukum-hukum fisika yang mungkin berbeda dengan yang diketahui.

Menurut para ilmuwan itu, gelembung yang ada mungkin memiliki masa lalu yang penuh kekerasan. Mereka berdesakan dan meninggalkan "memar kosmos" sebagai hasil ketika satu sama lain bertabrakan. Jika hal itu benar, memar kosmos tersebut pasti bisa dilihat.

Stephen Feeney dari University College London, si ilmuwan yang dimaksud, menemukan bukti memar kosmos yang tampil dalam bentuk lingkaran dalam latar gelombang mikrokosmos. Ia menemukan empat lingkaran, bukti bahwa semesta kita telah bertabrakan paling tidak empat kali pada masa lalu.

Bagaimanapun, temuan itu adalah bukti pertama adanya semesta sebelum big bang. Beberapa ilmuwan menanggapi bahwa temuan ini bisa saja merupakan tipuan mata. Seperti yang diakui Feeney, "Lebih mudah melihat data statistik daripada mengamati data di CMB."

Ilmuwan mengatakan, satu-satunya cara untuk mengetahui kebenaran pendapat tersebut adalah menemukan data yang lebih baik. Jika beruntung, Planck Spacecraft yang kini tengah diperbantukan untuk mengamati latar lingkaran mikrokosmos dengan resolusi lebih tinggi bisa mengirimkan data itu.

Planck diharapkan bisa mengirimkan data yang dimaksud atau menemukan misteri yang lebih hebat lagi. Sementara para kosmolog nantinya akan mengolah dan menginterpretasikan data itu, kita bisa membaca hasil diskusinya. Mari kita nanti buktinya.

Minggu, 12 Desember 2010

Foto Alam Semesta di Lubang Hitam

KOMPAS.com — Lubang hitam (black hole) hingga kini masih menjadi misteri alam semesta yang banyak diteliti para ilmuwan. Lubang hitam adalah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi dan massa jenis yang begitu besar. Gaya gravitasi yang besar mencegah apa pun lolos darinya, termasuk cahaya.

Bisa dibayangkan apa yang terlihat di sekitar lubang hitam saat apa saja tersedot ke dalamnya. Penasaran dengan hal tersebut Alain Riazuelo dari Institut d'Astrophysique de Paris pun melakukan simulasi dengan menggabungkan kumpulan citra antariksa. Hasilnya, sebuah gambaran tiga dimensi yang menakjubkan.

"Di dekat lubang hitam, Anda bisa melihat keseluruhan alam semesta. Cahaya dari berbagai arah akan dibiaskan dan kembali kepada anda," katanya seperti dilansir the Daily Mail, Kamis (9/12/2010).

Riazuelo menggunakan citra antariksa hasil tangkapan 2MASS Infrared Sky Survey dan mengolahnya ke dalam komputer. Lewat pencitraannya, Riazuelo menggambarkan dengan jelas pembiasan cahaya yang terjadi.

Menurutnya, kuatnya gaya gravitasi lubang hitam dan pembiasan cahaya yang terjadi menyebabkan terjadinya distorsi visual yang tak biasa. Setiap bintang dalam frame normal akan memiliki paling tidak 2 cahaya terang, satu di setiap sisi lubang hitam.

Pada gambar di atas, lingkaran berwarna biru pucat menunjukkan dua bayangan Small Magellanic Cloud. Sementara cincin berwarna magenta menunjukkan dua bayangan dari Alpha dan Beta Centauri. Cincin kuning menunjukkan dua bayangan dari Gamma Crucis.

Dua bayangan Calopus terdapat di bagian dalam lingkaran cincin berwarna putih. Adapun bayangan dari Sirrius terdapat di sebelah kiri lubang hitam dan berwarna coklat. Bintang paling terang yang terdapat di bagian bawah gambar adalah Achemar.

Atasi Air Bersih, Dosen UM Sumatera Barat Ciptakan Mesin Penjernih Air

Padang- Air bersih selalu menjadi masalah sewaktu terjadi bencana, apalagi di Kampus Pusat UMSB di Jl. Pasir Kandang 4, Padang, sangat membutuhkan air untuk, asrama, perkantoran dan mesjid. Demi mengatasi krisis air bersih, salah seorang dosen Fakltas Teknik Ir. Trisna Putra, MT menciptakan mesin penjernih air untuk lingkungan kampus pusat UMSB.

Menurut Trisna Putra, ide ini muncul karena banyaknya sumber air yang sebenarnya bisa dimanfaatkan, tetapi mempunyai kualitas yang tidak layak dikonsumsi. Pada sisi kiri gedung kampus UMSB, terdapat bekas kolam ikan yang volume airnya sangat banyak, dengan permukaan yang luas. Air kolam ini bias dimanfaatkan dengan cara disedot untuk pada akhirnya dapat dijernihkan.

Lebih lanjut Trisna mengungkapkan, dengan zat kimia tertentu  molekul dan partikal didalam air dapat diikat dan dipisahkan, sehingga air kolam yang pada awalnya tidak layak menjadi layak konsumsi. Alat yang dirancang Dosen Teknik Jurusan Mesin tersebut, dapat menghasilkan air jernih layak konsumsi sebanyak 8 galon/menit. Sehingga masalah air dikampus pusat UMSB menjadi teratasi dan penggunaan air PDAM menjadi sangat berkurang. (umsb.ac.id) (mac)

Kamis, 02 Desember 2010

Universitas Muhammadiyah Malang Tambah Satu Doktor Sosiologi

Malang- Kepala Program Studi Magister Sosiologi UMM, Vina Salviana DS, Selasa (30/11/2010), berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Makna ideologi politik aliran dan ideologi patriarkhi bagi politisi perempuan dan Malang Raya”. Di depan majelis ujian terbuka Program Doktoral Uneversitas Airlangga, Surabaya, Vina dinyatakan lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Dalam Ujian Terbuka yang dipimpin Prof. Dr, Hotman Siahaan, Vina nampak percaya diri dalam mempertahankan disertasinya. Semua pertanyaan dewan penguji dan penguji akademik dijawabnya dengan mantap. Disaksikan sekitar 100 koleganya, termasuk PR II, Drs. Mursidi, MM, Vina mengaku lega setelah lima tahun menjalani studi akhirnya tuntas. “Alhamdulillah, sebuah proses panjang sudah saya lalui. Terima kasih atas doa dan dukungannya,” katanya usai dinyatakan lulus.

Dalam penelitian disertasi yang dilakukan selama setahun, Vina memperoleh kesimpulan, perempuan saat ini berada di persimpangan jalan antara sebagai subyek (self) dan liyan (other). Di satu sisi, perempuan dikungkung oleh politik aliran, di sisi lain tak bisa lepas dari budaya patriarkhi.

“Meski demikian, perempuan sebenarnya bisa menunjukkan eksistensinya sebagai politisi tanpa harus dikungkung oleh politik aliran dan budaya patriarkhi. Perempuan bisa mengoptimalkan pemikirannya tanpa harus dibedakan secara gender,” ungkap Vina.

Vina dikenal memiliki pengalaman akademik yang kuat, sejak menjadi ketua jurusan Ilmu Kesejahteraan hingga menjadi dekan FISIP UMM. Sebelum menjabat sebagai Kaprodi Magister Sosiologi, Vina sempat menjadi kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) UMM